Aku merindukanmu dipenghujung malam,
Ketika semua telah hening,
Aku datang kepada-Nya dan membawa namamu bersama rindu dalam panjatan doa.
Aku mengagumimu seperti ini,
Mungkin aku terlalu egois,
Aku mengabaikan semua luka,
Dan tetap menyatakan rindu.
Aku tak tahu,
Bahwa hatiku pada akhirnya harus terluka.
Hanya karena merindukan seseorang,
Hanya karena menyukai seseorang,
Terlebih, orang itu adalah dirimu.
Tetapi tetap tanpa batasan,
Aku masih berdiri dibelakangmu.
Aku menutup mata atas luka.
Aku mengesampingkan air mata.
Aku menepis rasa sakit yang menyeruak didalam dada.
Tanpa batas,
Aku merindukan hari bersamamu.
Salahku, menaruh hati padamu.
Salahku, tak bisa menyerahkanmu pada-Nya selayaknya.
Setiap malam,
Bintang jatuh membawa pesan; Akhiri.
Ya, benar.
Semuanya memang kini telah berakhir tanpa aku akhiri.
Aku tidak menunggumu lagi.
Kini, hanya ada bekas luka disamping rindu yang sama membiru.
Ketika semua telah hening,
Aku datang kepada-Nya dan membawa namamu bersama rindu dalam panjatan doa.
Aku mengagumimu seperti ini,
Mungkin aku terlalu egois,
Aku mengabaikan semua luka,
Dan tetap menyatakan rindu.
Aku tak tahu,
Bahwa hatiku pada akhirnya harus terluka.
Hanya karena merindukan seseorang,
Hanya karena menyukai seseorang,
Terlebih, orang itu adalah dirimu.
Tetapi tetap tanpa batasan,
Aku masih berdiri dibelakangmu.
Aku menutup mata atas luka.
Aku mengesampingkan air mata.
Aku menepis rasa sakit yang menyeruak didalam dada.
Tanpa batas,
Aku merindukan hari bersamamu.
Salahku, menaruh hati padamu.
Salahku, tak bisa menyerahkanmu pada-Nya selayaknya.
Setiap malam,
Bintang jatuh membawa pesan; Akhiri.
Ya, benar.
Semuanya memang kini telah berakhir tanpa aku akhiri.
Aku tidak menunggumu lagi.
Kini, hanya ada bekas luka disamping rindu yang sama membiru.
Komentar
Posting Komentar