Setiap hari,
Kamu mengetuk hati.
Semakin hari,
Hatikupun terketuk.
Setiap malam tiba,
Rindu mulai membelenggu.
Oh, menakutkan.
Setelah aku coba untuk membiasakan diri,
Aku semakin takut.
Aku takut, padamu.
Ya. Aku takut.
Rindu yang merajuk,
Memintaku untuk mengintip lebih dalam tentangmu.
Rindu yang meronta,
Memaksaku untuk terus berfikir tentangmu.
Oh, menakutkan!
Rasa yang kini tlah hadir,
Membuatku merindukanmu sepanjang waktu.
Memikirkan dirimu tanpa lelah.
Tapi suatu saat, aku tiba disuatu ruang waktu,
Kosong, hening, dan aku teringat;
Manusia selalu berubah.
Manusia kadang tak dapat bertahan dalam satu perahu selamanya.
Mereka mudah bosan.
Mereka selalu ingin mencoba yang lain.
Menakutkan, sekali.
Aku takut,
Aku takut merindukanmu semakin dalam lagi.
Aku takut kamu berubah jua.
Dan akhirnya, aku memalingkan wajah.
Jodoh, sampai bertemu diwaktu yang tepat.
Sampai nanti, tak ada yang perlu ku takutkan lagi.
Sampai nanti, kamu dan aku menjadi manusia yang tak mudah berubah dan tak mudah bosan.
Allah, tuntunlah kami.
Kamu mengetuk hati.
Semakin hari,
Hatikupun terketuk.
Setiap malam tiba,
Rindu mulai membelenggu.
Oh, menakutkan.
Setelah aku coba untuk membiasakan diri,
Aku semakin takut.
Aku takut, padamu.
Ya. Aku takut.
Rindu yang merajuk,
Memintaku untuk mengintip lebih dalam tentangmu.
Rindu yang meronta,
Memaksaku untuk terus berfikir tentangmu.
Oh, menakutkan!
Rasa yang kini tlah hadir,
Membuatku merindukanmu sepanjang waktu.
Memikirkan dirimu tanpa lelah.
Tapi suatu saat, aku tiba disuatu ruang waktu,
Kosong, hening, dan aku teringat;
Manusia selalu berubah.
Manusia kadang tak dapat bertahan dalam satu perahu selamanya.
Mereka mudah bosan.
Mereka selalu ingin mencoba yang lain.
Menakutkan, sekali.
Aku takut,
Aku takut merindukanmu semakin dalam lagi.
Aku takut kamu berubah jua.
Dan akhirnya, aku memalingkan wajah.
Jodoh, sampai bertemu diwaktu yang tepat.
Sampai nanti, tak ada yang perlu ku takutkan lagi.
Sampai nanti, kamu dan aku menjadi manusia yang tak mudah berubah dan tak mudah bosan.
Allah, tuntunlah kami.
Komentar
Posting Komentar