Langsung ke konten utama

Aku Takut

Setiap hari,
Kamu mengetuk hati.
Semakin hari,
Hatikupun terketuk.
Setiap malam tiba,
Rindu mulai membelenggu.
Oh, menakutkan.

Setelah aku coba untuk membiasakan diri,
Aku semakin takut.
Aku takut, padamu.
Ya. Aku takut.

Rindu yang merajuk,
Memintaku untuk mengintip lebih dalam tentangmu.
Rindu yang meronta,
Memaksaku untuk terus berfikir tentangmu.
Oh, menakutkan!

Rasa yang kini tlah hadir,
Membuatku merindukanmu sepanjang waktu.
Memikirkan dirimu tanpa lelah.
Tapi suatu saat, aku tiba disuatu ruang waktu,
Kosong, hening, dan aku teringat;
Manusia selalu berubah.
Manusia kadang tak dapat bertahan dalam satu perahu selamanya.
Mereka mudah bosan.
Mereka selalu ingin mencoba yang lain.
Menakutkan, sekali.

Aku takut,
Aku takut merindukanmu semakin dalam lagi.
Aku takut kamu berubah jua.
Dan akhirnya, aku memalingkan wajah.
Jodoh, sampai bertemu diwaktu yang tepat.
Sampai nanti, tak ada yang perlu ku takutkan lagi.
Sampai nanti, kamu dan aku menjadi manusia yang tak mudah berubah dan tak mudah bosan.
Allah, tuntunlah kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seharusnya Tidak Seperti Ini

Aku tidak berbohong, Ketika aku mengatakan tertarik padamu. Aku tidak menyangkal, Bahwa aku memikirkanmu. Tapi setelah terpikirkan kembali, Seharusnya tidak seperti ini. Sebagaimana mestinya, Hati dapat terbolak balik. Ketika matahari terbenam, Rinduku tidak ikut membenamkan diri. Seharusnya tidak seperti ini. Sebagaimana mestinya, Rasa ini terkadang berubah. Aku tidak lari. Aku tidak bersembunyi. Tapi apa yang terjadi? Saat Allah berkata jangan, Aku takkan melakukan. Aku berjaga. Aku turut diam. Bahkan ketika kamu menjauhkan diri, Meski rinduku menusuk hati, Aku tidak menuntutmu untuk berbalik. Aku tidak menyerah. Aku hanya pasrah karena Allah. Karena Allah tahu. Karena Allah sudah putuskan. Seharusnya tidak seperti ini. Dari awal angin berhembus menerbangkan dedaunan kering itu, Seharusnya aku tahu, Hatiku milikNya. Dan aku tidak pergi kearah kemana hatiku tidak mengarahkannya. Kini, tinggalah hatiku sendiri. Dan kamu, juga telah tertutup embun