Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Aku Takut

Setiap hari, Kamu mengetuk hati. Semakin hari, Hatiku terketuk. Setiap malam tiba, Rindu mulai membelenggu. Menakutkan. Setelah aku coba untuk membiasakan diri, Aku semakin takut. Aku takut padamu. Ya. Aku takut. Aku takut, Tak bisa mengontrol hatiku sendiri. Rindu yang merajuk, Memintaku untuk mengintip lebih dalam tentangmu. Rindu yang meronta, Memaksaku untuk terus berfikir tentangmu. Menakutkan. Rasa yang kini tlah hadir, Membuatku merindukanmu sepanjang waktu. Memikirkan dirimu tanpa lelah. Tapi saat aku tiba disuatu ruang waktu, Aku teringat, Manusia selalu berubah. Manusia kadang tak dapat bertahan dalam satu perahu selamanya. Menakutkan. Aku takut, Aku takut merindukanmu semakin dalam. Aku takut kamu berubah, Dan akhirnya, aku memalingkan wajah. Jodoh, sampai bertemu diwaktu yang tepat. Sampai nanti, tak ada yang perlu ku takutkan lagi. Saat ini, aku tinggal bersama orang tua angkat ku. Tepatnya, aku tinggal di pondok pesantren sekarang.

Seharusnya Tidak Seperti Ini

Aku tidak berbohong, Ketika aku mengatakan tertarik padamu. Aku tidak menyangkal, Bahwa aku memikirkanmu. Tapi setelah terpikirkan kembali, Seharusnya tidak seperti ini. Sebagaimana mestinya, Hati dapat terbolak balik. Ketika matahari terbenam, Rinduku tidak ikut membenamkan diri. Seharusnya tidak seperti ini. Sebagaimana mestinya, Rasa ini terkadang berubah. Aku tidak lari. Aku tidak bersembunyi. Tapi apa yang terjadi? Saat Allah berkata jangan, Aku takkan melakukan. Aku berjaga. Aku turut diam. Bahkan ketika kamu menjauhkan diri, Meski rinduku menusuk hati, Aku tidak menuntutmu untuk berbalik. Aku tidak menyerah. Aku hanya pasrah karena Allah. Karena Allah tahu. Karena Allah sudah putuskan. Seharusnya tidak seperti ini. Dari awal angin berhembus menerbangkan dedaunan kering itu, Seharusnya aku tahu, Hatiku milikNya. Dan aku tidak pergi kearah kemana hatiku tidak mengarahkannya. Kini, tinggalah hatiku sendiri. Dan kamu, juga telah tertutup embun