*Karya: Delvi Sulistin Monawati* Malaikat penjaga hatiku, Malaikat penghapus luka ku, Malaikat yang siap kapan saja menghapus air mata ku. Dia ku panggil dengan sebutan “Ayah” . Aku hidup bersama ayah. Hanya bersama ayah. Ibu sudah lebih dulu pulang. Ayah adalah segala – galanya untukku. Ayah adalah penyemangat hidup. Penyempurna kekuranganku, Dia segalanya untuk hidupku. Entah aku akan menjadi debu yang sekecil apa jika tak ada ayah? Setiap do’a aku selalu menyebut ayah. Aku selalu meminta agar ayah tak dipanggil dulu dalam waktu dekat ini, meski aku sadar semuanya sesuai kehendak Allah. Ayah, Jika aku harus menurutin semua keinginan ayah, aku akan lakukan demi ayah asal ayah takkan meninggalkanku sendirian. Asal ayah mau menemaniku. Asal ayah tetap menjadi ayah ku yang super hero! Ayah, napasku adalah napas ayah. Jika ayah berhenti berpanas, itu betanda aku juga akan berhenti bernapas. Tanpa napas ayah, aku tak dapat bernapas. Pagi ini, aku ...