Langsung ke konten utama

8 Pintu Surga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, niscaya ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: ‘Wahai hamba Allah, ini adalah kebaikan. Barangsiapa termasuk orang yang giat mengerjakan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat. Barangsiapa termasuk orang yang berjihad, ia akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa termasuk orang yang rajin berpuasa, ia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyaan. Dan barangsiapa termasuk orang yang gemar bershadaqah, maka ia akan dipanggil dari pintu shadaqah”.
(HR. Bukhari-Muslim).

1. Pintu Surga Pertama

Pada pintu surga pertama tertuliskan *“Laa illa ha illallah muhammadurrasullullah* yaitu pintunya para Nabi dan Rasul, termasuk pintunya para suhada dan para dermawan.

2. Pintu Surga Kedua

Pintu surga selanjutnya khusus untuk orang yang ahli sholat, orang yang memperbaiki wudhunya dan meyempurnakan rukun sholatnya. Dari Uqbah Bin Amir, ia mendapati Rosululloh berkhutbah di hadapan orang-orang. Yang ia dapatkan dari ucapan Rasululloh adalah sabda beliau:
“Tidaklah seorang Muslim berwudhu, lalu memperbagus wudhunya, lalu ia melakukan sholat dua rokaat dengan sepenuh hati dalam dua rakaat tersebut menghadapkan hati dan wajahnya, melainkan surga pasti berhak is dapatkan.”

Akupun berkata:
“Betapa bagusnya hal ini.”
Tiba-tiba ada seseorang yang berbicara di hadapanku. la mengatakan bahwa sabda beliau yang sebelum itu lebih menarik lagi. Akupun melihatnya, ternyata ia adalah Umar. la berkata:
“Sungguh, aku lihat engkau ini baru saja datang. Rasulullah SAW telah bersabda: “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian ia berdoa: `asyhadu anla ilaha illallah wa anna Muhammadan ‘abdullahu wa rasuluh’, melainkan akan dibukakan untuknya pintu surga yang delapan. la bisa masuk dari pintu manapun yang ia suka.” (HR. Muslim)

3. Pintu Surga Ketiga

Pintu surga ketiga adalah untuk orang-orang yang mengeluarkan zakat dengan ikhlas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda:
“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari)

Al-Qadhi menukil ucapan Al-Harawi ketika menerangkan makna berinfak di jalan Allah dalam hadits ini mencakup berinfak untuk segala bentuk amal kebaikan, bukan khusus untuk jihad saja (Al-Minhaj, 4/352)

4. Pintu Surga Keempat

Adalah pintu surga khusus bagi orang yang memerintahkan pada kebaikan dan melarang kemungkaran. Untuk memasuki pintu surga itu kita harus melakukan amal shaleh.

“Bagi setiap orang yang beramal terdapat sebuah pintu khusus di surga yang dia akan dipanggil melalui pintu tersebut karena amal yang telah dilakukannya.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah)

Semoga kita bisa melewati pintu2 surga tersebut.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seharusnya Tidak Seperti Ini

Aku tidak berbohong, Ketika aku mengatakan tertarik padamu. Aku tidak menyangkal, Bahwa aku memikirkanmu. Tapi setelah terpikirkan kembali, Seharusnya tidak seperti ini. Sebagaimana mestinya, Hati dapat terbolak balik. Ketika matahari terbenam, Rinduku tidak ikut membenamkan diri. Seharusnya tidak seperti ini. Sebagaimana mestinya, Rasa ini terkadang berubah. Aku tidak lari. Aku tidak bersembunyi. Tapi apa yang terjadi? Saat Allah berkata jangan, Aku takkan melakukan. Aku berjaga. Aku turut diam. Bahkan ketika kamu menjauhkan diri, Meski rinduku menusuk hati, Aku tidak menuntutmu untuk berbalik. Aku tidak menyerah. Aku hanya pasrah karena Allah. Karena Allah tahu. Karena Allah sudah putuskan. Seharusnya tidak seperti ini. Dari awal angin berhembus menerbangkan dedaunan kering itu, Seharusnya aku tahu, Hatiku milikNya. Dan aku tidak pergi kearah kemana hatiku tidak mengarahkannya. Kini, tinggalah hatiku sendiri. Dan kamu, juga telah tertutup embun